Dari tahun ke tahun, berbagai program aplikasi komputer seolah berlomba-lomba memperbarui diri untuk menjadi yang terdepan dalam teknologi informasi. Perjalanan dari versi satu ke versi berikutnya terjadi begitu cepat, fitur baru yang ditawarkan pn tak bisa dibilang sedikit. Pesatnya akselerasi program aplikasi komputer tersebut berimbas terhadap ukuran file-file yang dihasilkan semakin besar.
Efek langsung yang terjadi adalah tingginya kebutuhan terhadap sebuah media yang mampu mengakomodasi file yang dihasilkan software-software terbaru. Hal ini tentunya tak luput dari pengamatan para produsen yang bergerak di dunia teknologi informasi. Persaingan menciptakan media storage yang high end pun berlangsung dengan cepat.
Sejarah teknologi penyimpanan data berawal dari media hard drive yang sering kita sebut sebagai hard disk atau hard drive. Media ini melakukan penyimpanan data digital dalam sebuah plat bermedan magnet yang berputar dengan cepat. Hard drive berkapasitas 5 juta karakter diperkenalkan pertama kali pada tahun 1956 oleh IBM. Sejak muncul pertama kali hingga sebelum tahun 1980, hard drive lebih cocok dipergunakan dalam sebuah ruang khusus di sebuah kantor perusahaan besar. Pada saat itu, hampir semua hard drive berukuran sebesar mesin cuci dan memerlukan tenaga listrik yang besar.
Pada tahun 1980, Seagate Technology merilis hard drive yang lebih kecil, 5,25 inchi. Pada kurun waktu 90-an, kapasitas hard disk terus berkembang hingga mencapai 20 MB. Dari segi ukuran, hard drive juga semakin efisien dengan munculnya 1,3 inchi hard drive pertama pada 1992. Sampai tahun ini, kapasitas hard drive sudah melampaui ukuran gigabytes dan menginjak era terabyte ( 1 terabyte = 1 juta gigabytes).
Pertimbangan efisiensi dan tuntutan akan mobilitas dalam pekerjaan tampaknya menggerakkan para vendor untuk menciptakan media storage yang jauh lebih efektif daripada hard drive. Pada bulan Desember 2000. IBM meluncurkan flash drive dengan kapasitas 8 MB. Media yang kita kenal sebagai Flash Disk ini jauh lebih efisien karena ukuran hanya sebesar ibu jari dengan berat tak lebih dari 1 ons, tidak membutuhkan energi listrik tersendiri, tidak memerlukan proses booting dan bisa digunakan dalam semua sistem operasi komputer. Kelebihan lain dari operasi komputer flash drive adalah kecepatan transfer datanya yang menakjubkan. Pada versi 1.0, USB Flash Drive mampu metransfer data 12 MB/detik. Sementara versi 2.0 mampu mencapai kecepatan 480 MB/detik.
USB flash drive memiliki beragam kapasitas mulai dari 64 MB sampai 64 GB. Beberapa merk mengklaim mampu bertahan sampai satu juta siklus write - erase dan bisa menyimpan data hingga 10 tahun. Kehebatan lainnya adalah bisa diinstall dengan berbagai program aplikasi yang sesuai kapasitasnya. Dengan kemampuan ini seseorang bisa menjalankan program tertentu di komputer manapun tanpa harus menginstallnya lebih dulu. Bahkan proses komputer pun bisa dilakukan dari sebuah USB Flash Drive.
Semakin besar kemampuan dan kapasitasnya, semakin mahal pula harga sebuah flash drive. Sebagai perbandingan, flash drive 64 GB dijual dengan harga 200 USD. Sementara hard drive 1500 GB hanya dijual dengan harga 150 USD. Meski dengan harga yang terkadang lebih mahal dibandingkan dengan hard drive, semua keunggulan flash drive seakan menutup kekurangannya di aspek harga. Terlebih, flash drive memiliki lebih banyak variasi kapasitas storage sehingga konsumen bisa membeli sesuai dengan kemampuan kantong mereka. Jadi tidak perlu heran jika dewasa ini orang yang tak memiliki komputer memiliki flash drive karena kemampuannya yang multiguna.
Sumber : APKOMINDO COMPUTER EXPO VII
0 comments:
Post a Comment