Saya sebenarnya sudah mengincar ponsel buatan Cross ini semenjak Cross A28 dirilis pada Maret 2013 lalu. Harganya yang hanya sekitar Rp800 ribuan dan spesifikasi yang lebih baik dibanding Cross A10 membuat saya ingin mencobanya. Saya memutuskan mencoba mencari berbagai informasi dan review mengenai ponsel ini, yang akhirnya menambah keyakinan saya untuk membelinya.
Akhirnya bulan Juli kemarin saya membeli HP ini. Berikut ulasan/ review saya setelah menggunakan ponsel Android ini selama lebih dari dua minggu:
Desain
Saya mendapatkan ponsel A28 berwarna hitam. Desain HP ini sebenarnya cukup berbeda dari ponsel saya sebelumnya. Keempat tepi Cross A28 tidak berbentuk kotak, melainkan membentuk sudut bulat. Bila ponsel yang sebelumnya saya miliki memiliki bodi kotak, maka bodi Cross A28 berbentuk cembung. Kali pertama saya memegang ponsel ini, saya merasa sedikit aneh karena HP ini terkesan lebih kecil, padahal memiliki ukuran yang sama dengan Cross A10. Karena bodi berbentuk cembung, Cross A28 terasa nyaman digenggaman tangan. HP ini juga terkesan lebih tipis dan ringan sehingga tidak terasa saat dimasukkan ke kantong celana.
Tombol volume ada di sisi kiri dan tombol power ada di sebelah kanan. Lubang mini USB sekarang ada di bagian bawah sementara lubang untuk headset ada di atas. Casing bagian belakang berwarna hitam polos dan terasa lembut di tangan. Desain kamera di Cross A28 ini juga berbeda dengan Cross A10.
Tombol power di ponsel ini terkesan agak kasar saat ditekan, begitu juga dengan tombol volume yang terbagi dua yaitu tombol volume atas dan bawah.
Layar dan Interface
Saat saya membeli ponsel ini, ada dua lapis screenguard. Lapis pertama sebenarnya hanya berupa plastik murahan yang bisa dilepas dengan mudah. Menurut informasi yang beredar di Internet, Cross A28 dilengkapi dengan layar Hard Gloss Screen (anti gores) dan layar HP ini memang terkesan lebih kokoh.
Layarnya sebesar 4 inci dengan teknologi WVGA 480x800 piksel. Besar piksel yang ada membuat warna-warna yang ditampilkan terlihat lebih indah dan lebih tajam di ponsel ini. Pada awalnya, saya sedikit merasa terganggu karena layar mudah kotor karena minyak di tangan. Tapi, kita bisa membersihkan layar dengan cukup mudah.
Di halaman Home, terlihat widget jam, shortcut kamera dan musik. Di bawahnya, shortcut kamera dan musik, ada ikon telepon, contact, pesan dan browser QQ yang menjadi browser bawaan di Cross A28.
Hardware
GPU Vendor: Qualcomm, GPU Renderer: Andreno (TM) 203, CPU: Dual-core ARMv7 Prosesor (VFPv4, NEON), CPU Hardware: QRD MSM8225 SKU5.
Cross A28 memakai sistem operasi Android 4.0.4 Ice Cream Sandwich. Prosesor yang digunakan adalah 1 GHz Qualcomm Snapdragon. Tempat penyimpanan yang ada sebesar 4GB. Sebesar 1,15 GB dipakai untuk sistem dan sebesar 2,85 GB tersedia untuk dipakai pengguna. Memori RAM sebesar 512MB, tetapi hanya sekitar 341.5 MB yang tersedia untuk dipakai.
Ponsel ini bisa terbilang minim aplikasi bawaan yang sebenarnya cukup bagus. Bila sebelumnya Cross A10 dilengkapi beberapa aplikasi bawaan yang sebenarnya tidak terpakai (dan tidak bisa dihapus tanpa di-root) maka Cross A28 menyediakan ruang penyimpanan yang lebih luas karena hanya ada sedikit aplikasi bawaan.
Tidak ada aplikasi game yang tersedia. Aplikasi jejaring sosial yang tersedia hanyalah Facebook. Sehingga kita harus mendownload sendiri beberapa aplikasi jejaring sosial lain seperti Twitter bila kita memerlukannya.
Aplikasi AppMgr tersedia sebagai aplikasi bawaan memudahkan saya untuk memindahkan aplikasi-aplikasi yang terinstall ke SD card. Menurut saya, aplikasi ini benar-benar berguna karena mampu memaksa sejumlah aplikasi untuk diinstall di penyimpanan eksternal.
Sementara itu, ES File Explorer menjadi aplikasi bawaan untuk mengurusi file dan folder yang ada di ponsel ini. Aplikasi bawaan lain adalah MiniLyrics, Advanced Task Killer, QQ Browser, MultiLing Keyboard, LED Flashlight dan Youtube. Aplikasi MultiLing juga sangat membantu karena menawarkan fitur autocorrect untuk bahasa Indonesia dan bahasa Jawa (plugin harus didownload sendiri).
Koneksi Internet
Cross A28 dilengkapi dengan dual SIM WCDMA GSM-GSM yang bisa dipakai secara bersamaan (dual SIM standby). Jenis koneksi Internet yang didukung oleh ponsel ini adalah HSDPA dan 3G. Salah satu hal yang membuat saya senang adalah koneksi HSDPA-nya yang kuat. Saya memakai dua buah kartu GSM yaitu Tri dan IM3. Sinyal kartu Tri di wilayah tempat tinggal saya termasuk kuat sehingga saya selalu hampir mendapat koneksi HSDPA. Sementara sinyal IM3 masih tidak stabil antara sinyal EDGE, 3G dan HSDPA. Membuka Google Play dan Facebook yang sebelumnya sulit dengan menggunakan koneksi EDGE, sekarang bisa dilakukan dengan mudah karena koneksi yang ada lebih cepat dari 3G (HSDPA yang ada di Cross A28 up to 7,2 Mbps).
Selain itu, saya bisa mendownload file-file besar hanya dalam waktu singkat. Rasanya menyenangkan.
Untuk transfer data tersedia Bluetooth, WiFi dan micro USB. Kabel micro USB di Cross A28 sepertinya lebih awet dibanding kepunyaan Cross A10. Saya sudah mencoba menggunakan Cross A28 sebagai portable WiFi dan sebagai modem (tethering USB) dan berjalan dengan baik. Bluetooth dan WiFi juga bisa digunakan dengan baik.
Benchmark
Untuk menguji kinerja Cross A28, saya menggunakan aplikasi anTuTu Benchmark. Hasil skor yang ada adalah 6226, di atas Amazon Kindle Fire dan Samsung Galaxy S.
Saat memakai launcher bawaan, Cross A28 terasa sedikit berat dan kurang reponsif. Misalnya saat kita masuk ke daftar menu, diperlukan beberapa detik untuk bisa melihat semua aplikasi yang terinstall di ponsel.
Update: Ternyata hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Misal beberapa aplikasi saya pindah ke microSD, sementara microSD saya ternyata sudah agak rusak sehingga akhirnya malah memperlambat ponsel.
Beberapa ulasan di Internet mengatakan bahwa Cross A28 bisa dipakai tanpa lag. Sayangnya saya mengalami lag saat memainkan beberapa game bahkan game-game kecil seperti Fruit Ninja dan Temple Run. Lag juga saya alami saat memainkan game seperti CS Portable dan Asphalt 5. Walaupun tidak sering terjadi. Mungkin hal ini saya alami karena ada beberapa aplikasi lain yang membuat ponsel ini lambat. Atau bisa jadi karena memori RAM yang hanya sekitar 341,5 MB. Selain beberapa game tersebut, saya belum sempat mencoba game-game lain.
Kamera dan video
Kamera depan: 1,2 MP, Kamera belakang: 3,1 MP. Video encoder: H264, H263, MPEG4.
Beberapa ulasan yang ada mengatakan bahwa kualitas kamera ponsel ini biasa. Bahkan cahaya LED Flash yang ada tidak berfungsi dengan maksimal. Karena saya awam dengan teknologi kamera, saya tidak bisa memberikan komentar apapun. Saya merasa kamera yang tersedia sudah cukup baik.
|
Contoh hasil kamera Cross A28 di ruangan minim cahaya |
Audio
Audio encoder : AAC, AMRNB.
Banyak pengguna yang mengeluhkan kualitas earphone bawaan Cross A28, pada awalnya saya tidak mempermasalahkan kualitas earphone (maklum saya awam teknologi audio) karena saya jarang memakainya. Tapi ternyata kualitas earphone memang tidak baik, efek audio yang ada di Music Player bawaan terkesan tidak berguna karena kualitas earphone yang kurang memadai.
Tapi kualitas audio yang dimiliki Cross A28 cukup bagus. Aplikasi FM Radio hanya bisa dinikmati bila kita menancapkan earphone. Selain itu, ada fitur untuk merekam siaran radio dengan durasi
maksimal 5 menit. (Durasi rekaman tidak terbatas tergantung dari kemauan Anda). Rekaman siaran radio akan disimpan dalam format .arm.
Beberapa situs menyatakan bahwa ada fitur TV analog di Cross A28, tapi sebenarnya tidak ada fitur ini sama sekali. Fitur perekam audio yang ada di Cross A28 terkesan biasa saja. Hasil rekaman hanya akan terdengar dengan jelas saat didengarkan dengan menggunakan earphone.
Kesimpulan:
Cross A28 menurut saya adalah sebuah ponsel Android yang cukup mumpuni dengan harga yang terjangkau. Beberapa kelemahan yang ada bisa cukup dimaklumi dan tidak menganggu. Ponsel ini cocok bagi mereka yang ingin mencari HP Android kelas menengah yang menawarkan tempat penyimpanan internal yang lega.
Menurut saya, hanya Cross A28 yang menawarkan fitur-fitur mumpuni dengan harga yang lebih rendah dibanding ponsel-ponsel lain.
Kelebihan:
-Prosesor dual-core
-Dual SIM stand by, dua kartu bisa dipakai secara bersamaan
-Layar jernih dan tajam
-Tempat penyimpanan internal cukup luas, bisa menampung banyak aplikasi
-Koneksi Internet HSDPA menawarkan koneksi Internet yang super cepat
-Harga murah
-Desain kokoh dan nyaman di genggam
Kelemahan:
-Kualitas earphone jelek
-Memori hanya 341,5MB sehingga menyebabkan lag.